Yogyakarta memang selalu punya daya tarik tersendiri. Tak hanya dikenal sebagai kota budaya dan kuliner, Jogja juga menyimpan kisah sejarah yang kaya, terutama sebagai pusat kejayaan Kerajaan Mataram. Kalau lo suka wisata yang punya nilai historis, perjalanan menyusuri jejak kerajaan ini bisa jadi pengalaman yang nggak cuma seru tapi juga membuka wawasan.
Kerajaan Mataram pernah jadi salah satu kerajaan besar di Jawa yang memiliki pengaruh kuat, baik dari segi budaya, agama, hingga arsitektur. Di Jogja, sisa-sisa kejayaan Mataram masih bisa lo temukan lewat beberapa situs sejarah yang tersebar di berbagai wilayah.
Yuk, kita telusuri satu per satu!
1. Candi Sambisari: Candi yang Terkubur Waktu
Bayangin lo berdiri di pelataran candi yang terletak beberapa meter di bawah permukaan tanah. Itulah Candi Sambisari. Candi Hindu ini ditemukan secara nggak sengaja oleh petani pada tahun 1966 saat menggali tanah. Setelah proses pemugaran, candi ini kembali berdiri megah sebagai saksi bisu peradaban Mataram Kuno pada abad ke-9.
- Lokasi: Sambisari, Kalasan, Sleman
- Tiket Masuk: Sekitar Rp5.000
- Waktu Terbaik Berkunjung: Pagi atau sore hari
- Fakta Menarik: Candi ini kemungkinan besar tertimbun akibat letusan Gunung Merapi ribuan tahun lalu.
2. Candi Plaosan: Simbol Cinta dan Toleransi
Candi Plaosan terdiri dari dua kompleks utama: Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan, raja dari Wangsa Sanjaya (Hindu), untuk istrinya Pramodhawardhani dari Wangsa Syailendra (Buddha). Perpaduan arsitektur Hindu dan Buddha di Plaosan menjadikan situs ini sebagai lambang toleransi dan cinta sejati dalam sejarah Jawa.
- Lokasi: Dukuh Plaosan, Prambanan
- Tiket Masuk: Sekitar Rp10.000
- Waktu Terbaik Berkunjung: Sore hari menjelang matahari terbenam
- Tips: Bawa kamera, karena spot ini keren banget buat foto-foto!
3. Kotagede: Napak Tilas Ibu Kota Mataram Islam
Sebelum Keraton Yogyakarta berdiri, Kotagede adalah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam di abad ke-16. Lo bisa mengunjungi Makam Raja Mataram, Masjid Agung Kotagede, serta menyusuri gang-gang kecil yang dipenuhi arsitektur kuno.
- Lokasi: Kecamatan Kotagede, Yogyakarta
- Tiket Masuk: Gratis (donasi untuk area makam)
- Yang Menarik: Kompleks makam Raja Mataram memadukan arsitektur Islam dan tradisional Jawa.
- Tips: Pakai pakaian sopan dan sarung (biasanya disediakan) jika ingin masuk ke area makam.
4. Keraton Yogyakarta: Penerus Dinasti Mataram Islam
Keraton Yogyakarta bukan hanya tempat tinggal Sultan dan keluarganya, tapi juga pusat budaya Jawa yang masih hidup hingga kini. Keraton ini berdiri sejak 1755 setelah Perjanjian Giyanti memecah Kerajaan Mataram menjadi dua: Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Di sini, lo bisa melihat koleksi benda pusaka, pakaian kerajaan, gamelan, dan kadang pertunjukan seni tradisional seperti wayang atau tari Jawa.
- Lokasi: Jalan Rotowijayan, Kraton
- Tiket Masuk: Rp10.000 (domestik), Rp15.000 (internasional)
- Jam Buka: 08.00 – 14.00 WIB
- Tips: Gunakan guide lokal biar dapet cerita sejarah yang lebih dalam dan menarik.
5. Taman Sari: Pesona Istana Air
Taman Sari dulunya adalah taman pribadi milik keluarga kerajaan. Dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I, tempat ini punya kolam pemandian, lorong bawah tanah, dan tempat meditasi. Arsitekturnya memadukan gaya Jawa, Portugis, dan Belanda. Kini, Taman Sari menjadi salah satu spot wisata favorit yang juga cocok buat fotografi estetik.
- Lokasi: Jalan Tamanan, Kraton, Yogyakarta
- Tiket Masuk: Rp10.000 (tambahan Rp2.000 untuk masuk area bawah tanah)
- Jam Buka: 09.00 – 15.00 WIB
- Tips: Jangan cuma ke kolamnya, eksplor juga lorong bawah tanah dan Sumur Gumuling!
6. Benteng Vredeburg: Penjaga Sejarah Kolonial
Meski bukan peninggalan langsung Kerajaan Mataram, Benteng Vredeburg punya kaitan erat dengan sejarah Yogyakarta sebagai pusat perlawanan terhadap kolonial Belanda. Dibangun pada abad ke-18, benteng ini sekarang jadi museum sejarah yang informatif banget buat lo yang pengen tahu pergerakan nasional dan peran Kesultanan dalam kemerdekaan.
- Lokasi: Jalan Malioboro, Yogyakarta
- Tiket Masuk: Rp5.000
- Tips: Wajib mampir ke diorama-diorama sejarahnya, keren dan edukatif!
Tips Wisata Sejarah di Jogja
- Gunakan Pemandu Lokal: Banyak cerita dan detail menarik yang cuma bisa lo dapat kalau ditemani pemandu.
- Pakai Pakaian yang Nyaman dan Sopan: Beberapa tempat seperti makam raja dan masjid punya aturan busana khusus.
- Datang Pagi atau Sore: Supaya nggak terlalu panas dan suasananya lebih tenang.
- Jangan Lupa Bawa Air Minum dan Topi: Wisata sejarah sering butuh jalan kaki lumayan jauh.
- Hormati Nilai Budaya dan Religius: Ingat, tempat-tempat ini bukan cuma objek wisata, tapi juga sakral bagi sebagian orang.
Penutup
Wisata sejarah di Jogja bukan cuma soal bangunan tua atau batu candi. Ini tentang perjalanan menelusuri jejak budaya, kekuasaan, dan nilai-nilai yang membentuk peradaban Jawa. Dari Candi Sambisari yang tertimbun tanah hingga kemegahan Keraton Yogyakarta, semuanya adalah puzzle dari kisah besar yang disebut Kerajaan Mataram.
Jadi, kalau lo pengen liburan yang lebih bermakna, wisata sejarah ini bisa jadi pilihan yang tepat. Siap menjelajah waktu di Jogja, bro?